OLEH : EDDIE KARSITO
HARI ini, Jum’at (31/01/2025) ngurusin Rahmah (pemulung) mau lahiran. Nggak usah mikir jika itu keluargamu. Nanti mumet!!!!
Boro-boro buat biaya lahiran, makan sehari-hari saja nggak nemu. Hidup memang pahit buat dia yang suaminya (Hendy), juga pemulung.
Kondisi Rahmah sudah akut; genting. Harus dinaikkan gerobak sampah untuk bisa dibawa ke dukun beranak. Puskemas nolak sebab tak punya biaya bersalin.
Kondisi mendesak akhirnya dukun beranak kami jemput. Jadilah porses persalinan anak pertama Rahmah di bangunan bedeng/gubuk di pinggiran Kali Sunter, Jalan Transyogi Cileungsi – Cibubur.
Rahmah dan Hendy, adalah pasangan keluarga muda merupakan pemulung yang sementara ini tinggal di kolong jembatan Kali Sunter perbatasan Depok – Bekasi, Jawa Barat.
Buat aku sudah biasa ngurusin pemulung. Dari soal makan, biaya anak pemulung sekolah, berobat, mengurus kematian, menikahkan, hingga hari ini ngurus yang lahiran.
Pemulung juga memiliki solidaritas; satu rasa, senasib dan perasaan setia kawan. Solidaritas mencakup saling peduli, membantu serta mendukung satu sama lain. Untuk hal ini mereka tidak pintar mengungkapkannya. Tetapi dengan perbuatan!!!
Bersama mereka aku bahagia. Terima kasih Tuhan. Udah gitu ajah!!! (***/goes)
(PENULIS : EDDIE KARSITO, Wartawan Senior, Budayawan dan Penggiat Kemanusiaan Lewat Yayasan Humaniora, Kini Tinggal di Bekasi)