9 April 2025
Posmetronews.com | Media Informatif, Kritis & Konstruktif
Entertainment

Gardela Poetra Rilis Single ‘Janji di Pinus’ Sebuah Kisah Janji yang Tak Kunjung Pudar

POSMETRONEWS.COM – Nama Gardela Poetra semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu musisi berbakat di industri musik Indonesia. Dengan latar belakang sebagai mahasiswa Music Performance di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Gardela terus mengeksplorasi berbagai elemen musikal dalam karyanya, menghasilkan musik yang kaya emosi dan penuh cerita. Dengan sentuhan pop, folk, dan lirik yang puitis, setiap lagu yang ia ciptakan membawa pendengar pada pengalaman mendalam tentang kehidupan, cinta dan refleksi diri.

Gardela Poetra adalah seorang penyanyi-penulis lagu yang aktif di industri musik Indonesia. Namanya mulai dikenal berkat karya – karyanya yang memiliki lirik mendalam, penuh makna dan seringkali menggambarkan perjalanan menuju kedewasaan serta refleksi terhadap kehidupan. Dengan pendekatan yang puitis dan gaya musik yang khas, Gardela mampu menarik perhatian pendengar yang mencari lagu-lagu dengan pesan emosional yang kuat.

Salah satu proyek musik terbarunya adalah EP Menyelam ke Kedewasaan, sebuah karya yang mengeksplorasi fase kehidupan usia 20-an, di mana seseorang mulai merasakan perubahan besar dalam hidup dan dihadapkan pada berbagai tantangan menuju kedewasaan. Dalam EP ini, Gardela membawakan tema-tema seperti pencarian jati diri, harapan, ketakutan, serta tekanan sosial yang sering dialami oleh anak muda di era modern dengan style musik 80-an. Lagu-lagunya tidak hanya menghadirkan melodi yang menarik, tetapi juga lirik yang dapat menggugah perasaan pendengarnya.

Selain Menyelam ke Kedewasaan, Gardela juga telah merilis beberapa lagu lain yang mendapat respon positif dari pendengar. Beberapa di antaranya adalah One Shot dan Best Villain. Lagu Best Villain sendiri membahas tema tentang bagaimana seseorang bisa dianggap sebagai “penjahat” dalam cerita orang lain, meskipun niatnya tidak selalu buruk. Lagu ini menyentuh realitas sosial di mana manusia sering kali dihakimi berdasarkan sudut pandang tertentu tanpa memahami keseluruhan cerita.

Karya-karya Gardela tersedia di berbagai platform streaming musik seperti Spotify, Amazon Music, dan Apple Music, memungkinkan lebih banyak orang untuk menikmati musiknya.

Selain aktif dalam dunia rekaman, Gardela juga membagikan karyanya melalui kanal YouTube resminya. Di platform ini, ia tidak hanya mengunggah video musik resmi, tetapi juga rekaman penampilan langsung serta cuplikan dari proses kreatifnya dalam menciptakan musik. Kanal YouTube ini menjadi salah satu sarana utama bagi Gardela untuk berinteraksi dengan pendengarnya dan memperkenalkan musiknya ke audiens yang lebih luas. Ia juga cukup aktif di media sosial, terutama Instagram, di mana ia sering berbagi momen-momen di balik layar, membahas inspirasi di balik lagunya, serta membuka kesempatan bagi kolaborasi dengan musisi lain.

Sebagai seorang musisi, Gardela memiliki gaya musik yang khas, dengan pengaruh dari berbagai genre yang ia padukan menjadi identitas musikalnya sendiri. Lirik-lirik yang ia tulis sering kali mengandung unsur puitis, metafora, serta eksplorasi emosi yang mendalam. Musiknya tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan refleksi tentang kehidupan, perasaan manusia, serta berbagai isu sosial yang relevan.

Gardela juga sering terlibat dalam berbagai acara musik dan komunitas seni, sebuah kesempatan yang mempertemukannya dengan lebih banyak pecinta musik dan memperluas jangkauan pendengarnya. Keikutsertaannya dalam acara-acara seperti ini menunjukkan bahwa Gardela bukan hanya seorang musisi yang berkarya di dalam studio, tetapi juga senang berinteraksi langsung dengan audiens melalui pertunjukan live.

Dengan bakat dan dedikasi yang dimilikinya, Gardela Poetra terus berkembang dalam industri musik dan berusaha meninggalkan jejak melalui karya-karyanya yang autentik dan penuh makna. Ia merupakan salah satu contoh musisi muda yang tidak hanya berfokus pada popularitas semata, tetapi juga ingin menyampaikan pesan dan cerita melalui musiknya.

Dengan terus bereksplorasi dalam dunia seni, Gardela memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu musisi yang diperhitungkan dalam industri musik Indonesia.
Melalui berbagai karya yang telah dirilis, Gardela berhasil membangun karakter musikalnya sebagai musisi yang mampu bercerita melalui lagu. Musiknya sering kali menyentuh tema cinta, perjalanan hidup, pencarian jati diri, dan refleksi terhadap realitas sosial, membuatnya dekat dengan banyak pendengar yang mengalami hal serupa. Dengan latar belakang akademis di bidang musik, Gardela terus bereksplorasi untuk menghadirkan karya yang lebih matang dan penuh makna.

Sejak memulai perjalanan bermusiknya, Gardela telah merilis berbagai karya yang mendapat apresiasi dari para pendengar. Beberapa di antaranya:
Ur Clown” – Sebuah lagu yang menyampaikan perasaan seseorang yang merasa dirinya hanya dijadikan hiburan dalam hubungan. Menjadi badut dalam suatu hubungan. Dengan aransemen yang memadukan nuansa melankolis dan permainan vokal yang ekspresif, lagu ini menggambarkan betapa sulitnya berada dalam hubungan yang timpang.

Like When She Asked Me‘ – lagu yang menggambarkan dilema seseorang saat harus menjawab pertanyaan sulit tentang perasaannya. Dengan lirik yang jujur dan musik yang lembut, lagu ini menangkap momen-momen ragu dalam hubungan yang penuh ketidakpastian.

The Line Between Us’ -Sebuah refleksi mendalam tentang batasan dalam hubungan, baik secara fisik maupun emosional. Lagu ini menggambarkan perasaan terjebak dalam zona abu-abu antara cinta dan ketidakpastian, di mana dua orang berada di persimpangan tanpa tahu harus melangkah ke arah mana. Terdapat tembok besar yang menghalangi.

One Shot’ – Lagu “One Shot” karya Gardela Poetra menggambarkan suasana pendekatan atau PDKT (pendekatan) di mana seseorang berusaha mendapatkan perhatian dan hati seseorang yang disukainya dalam satu kesempatan atau “sekali tembak”. Lagu ini menekankan pentingnya memanfaatkan peluang yang ada untuk mengungkapkan perasaan, dengan harapan usaha tersebut berhasil dalam satu kali percobaan.

Best Villain’ –Sebuah eksplorasi tema tentang bagaimana tekanan sosial dapat membentuk citra seseorang sebagai ‘penjahat’ dalam kisah orang lain. Lagu ini menyentuh isu-isu tentang ekspektasi masyarakat dan bagaimana seseorang bisa dianggap salah hanya karena memilih jalannya sendiri.

Best Villain‘ juga mengangkat tema toxic environment dan bagaimana masyarakat sering kali menormalisasi perilaku beracun. Lagu ini mencerminkan bagaimana seseorang bisa merasa terjebak dalam stigma sosial dan dihakimi berdasarkan pandangan orang lain, bukan dari apa yang sebenarnya terjadi.

Mini album “Menyelam ke Kedewasaan” – Sebuah proyek musik yang mengangkat tema transisi dari masa remaja menuju kedewasaan. Dalam album ini, Gardela menyajikan perjalanan emosional yang menggambarkan realitas kehidupan, mimpi, kekecewaan, dan refleksi diri dalam menghadapi dunia yang terus berubah.

Kini, Gardela kembali merilis single terbaru “Janji di Pinus“, sebuah lagu yang menyentuh sisi emosional pendengar dengan cerita cinta yang tak kunjung pudar. Lagu ini mengisahkan tentang dua insan yang pernah mengikat janji di bawah rimbun pepohonan pinus.

Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka tak bisa bertahan. Meski kenyataan telah membawa mereka pada jalan yang berbeda, salah satu dari mereka masih terjebak dalam kenangan akan janji tersebut—atau lebih tepatnya, masih belum bisa melupakan perasaan yang pernah ada.

Dengan aransemen musik yang atmosferik, harmoni yang melankolis, serta lirik yang menyayat hati, “Janji di Pinus” membawa pendengar dalam perjalanan nostalgia yang mendalam. Lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan bagaimana kenangan dan perasaan di masa lalu bisa tetap membekas meskipun segalanya telah berubah.

Gardela Poetra mengungkapkan tentang lagu ini: “Gua nulis lagu ini berdasarkan perasaan yang mungkin pernah kita semua alami. Kadang bukan janji atau kata-kata yang bikin kita susah move on, tapi lebih ke perasaan yang tertinggal setelah semuanya berakhir. ‘Janji di Pinus‘ adalah refleksi dari itu—tentang seseorang yang masih menggenggam kenangan, meskipun semuanya sudah berubah.

Lagu ini menjadi suara bagi mereka yang masih berusaha mencari makna dalam luka yang tertinggal. Dengan gaya khasnya yang mengutamakan kedalaman lirik dan eksplorasi emosi, Gardela Poetra sekali lagi membuktikan kemampuannya dalam merangkai kisah yang begitu dekat dengan hati banyak orang. Janji di Pinus bukan hanya lagu bagi mereka yang gagal move on, tetapi juga bagi siapa saja yang pernah mencintai begitu dalam hingga sulit melepaskan.

Di dunia yang terus bergerak maju, ada beberapa orang yang masih terjebak di masa lalu. Ada hati yang masih tertinggal di suatu tempat, di suatu waktu, bersama seseorang yang sudah lama pergi. Janji di Pinus adalah suara dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara melangkah, atau mungkin tidak ingin melangkah. Lagu ini adalah pengingat bahwa tidak semua luka bisa sembuh hanya dengan berjalannya waktu – terkadang, kita hanya belajar untuk hidup berdampingan dengan luka tersebut.

Lagu ini adalah bukti nyata dari dedikasi dan kemandirian seorang Gardela Poetra dalam berkarya. Dari awal hingga akhir, setiap elemen dalam lagu ini lahir dari tangan dan pikirannya sendiri—mulai dari penulisan lirik, pengolahan aransemen musik, hingga proses produksi yang ia tangani secara mandiri. Sebuah definisi sejati dari musisi indie yang tidak hanya menciptakan musik, tetapi juga membangun dunianya sendiri dalam setiap nada dan kata.

Ditulis pada penghujung tahun 2024 dan diselesaikan di awal 2025, lagu ini bukan hanya sekadar komposisi musik biasa, melainkan juga sebuah perjalanan emosional yang penuh makna bagi Gardela Poetra. Setiap bait liriknya menggambarkan pemikiran, pengalaman dan perasaan yang begitu personal, mencerminkan berbagai momen refleksi yang mendalam. Tantangan terbesar dalam proses penciptaan lagu ini bukan hanya terletak pada aspek teknis, tetapi juga pada keberanian untuk membuka diri dan menuangkan sisi paling jujur dari perasaannya ke dalam karya ini.

Melodi yang ia rangkai dengan penuh perasaan, harmoni yang dibentuk dengan ketelitian, hingga setiap detil kecil yang memperkaya aransemen, semuanya menjadi bagian dari kisah yang ia ceritakan melalui musik. Lagu ini tidak hanya menjadi media ekspresi, tetapi juga sarana bagi Gardela Poetra untuk menyampaikan pesan yang mungkin tidak bisa ia ungkapkan secara langsung.

Dengan penuh ketulusan, lagu ini hadir sebagai refleksi dari perjalanan batinnya—sebuah karya yang tidak hanya untuk didengar, tetapi juga untuk dirasakan. Melalui setiap nada dan lirik yang ia ciptakan, Gardela Poetra mengajak pendengar untuk masuk ke dalam dunianya, merasakan emosi yang ia alami, dan memahami kisah yang ia bagikan dengan hati yang terbuka. Sebuah karya yang lahir dari proses panjang, perjuangan serta ketekunan, menjadikannya lebih dari sekadar lagu, melainkan sebuah pengalaman yang akan terus hidup dalam ingatan.

Lagu ini menjadi awal dari fase baru di tahun 2025 bagi Gardela untuk kembali berkarya dengan lebih banyak eksplorasi musikal dan cerita yang lebih dalam. Dengan semakin matangnya pendekatan dalam bermusik, Gardela berkomitmen untuk terus menghadirkan karya-karya yang dapat menyentuh hati banyak orang.

Dengan dirilisnya “Janji di Pinus”, Gardela Poetra berharap lagu ini dapat menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang, merenung, atau bahkan melepaskan kenangan lama yang masih membayangi. Lagu ini kini sudah tersedia di semua platform streaming digital.

Ikuti perjalanan musik Gardela Poetra di:
Instagram: @gardelapoetra
YouTube: Gardela Poetra
Spotify: Gardela Poetra
Untuk informasi lebih lanjut, wawancara, atau kolaborasi, hubungi:
[email protected]
085775629035 (Gardela Poetra)

JANJI DI PINUS

Verse 1]
Kita pernah berjanji di bawah malam
Namun egoku dan egomu jadi tembok
Kau bilang aku hilang dalam musik
Aku kehilanganmu dalam bisikan palsu

[Pre-Chorus]
Waktu berlalu, tapi janji tak sirna
Meski kau kini di pelukan yang lain

[Chorus]
Sekarang aku di sini, melawan bayangmu
Mencoba melupakan janji yang kita buat
Tapi kau tampak bahagia, sedangkan aku
Masih terperangkap di kenangan yang pekat

[Verse 2]
Kau temukan senyum di wajah lain
Aku terjebak dalam cinta yang tak beranjak

[Pre-Chorus]
Waktu berlalu, tapi janji tak sirna
Apakah kau masih ingat atau hanya aku?

[Chorus]
Sekarang aku di sini, melawan bayangmu
Mencoba melupakan janji yang kita buat
Tapi kau tampak bahagia, sedangkan aku
Masih terperangkap di kenangan yang pekat

(bridge)
Malam yang sunyi mengingatkan aku
Pada janji kita yang dulu begitu kuat
Meski kini kita di jalan yang berbeda
Hati ini masih menunggu, walau mungkin sia-sia

Hsolo piano
[Chorus]
Sekarang aku di sini, melawan bayangmu
Mencoba melupakan janji yang kita buat
Tapi kau tampak bahagia, sedangkan aku
Masih terperangkap di kenangan yang pekat © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Nathalie Holscher CLBK dengan Pria Pengacara dan Siap Menikah di 2025

Redaksi Posmetronews

Saat Desainer Migi Rihasalay Ikut di Ajang JFC 2024 Anggap Sebagai Momentum ‘Tribute to Mr Dynand Fariz’

Redaksi Posmetronews

Saat Merayakan HUT Bersama, Desainer Rimigy Rihasalay dan Laurie Viel Ajak Buka Puasa Bareng Sekalian Beri Santunan ke Anak Yatim

Redaksi Posmetronews

Leave a Comment