28 April 2025
Posmetronews.com | Media Informatif, Kritis & Konstruktif
Nasional

HSI Nilai Resistensi TNI Masuk Kampus Salah Tafsir, Dunia Maju Justru Perkuat Sinergi Sipil-Militer

POSMETRONEWS.COM – Menurut penilaian Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI) Rasminto, resistensi terhadap keterlibatan TNI dalam aktivitas di lingkungan kampus sebagai bentuk dikotomi keliru antara militer dan sipil. Menurutnya, pembatasan ini lahir dari tafsir lama yang tidak lagi relevan dengan perkembangan dunia saat ini.

“Jika melihat di luar negeri sana, khususnya di negara-negara Eropa, hubungan sipil-militer justru makin kuat dan harmonis melalui konsep Civil Military Cooperation (CIMIC). Jadi, membangun sinergi, bukan menciptakan sekat-sekat baru,” ujar Rasminto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/4/2025).

Lebih jauh, Rasminto menjelaskan bahwa anggapan bahwa dunia militer dan kampus adalah dua dunia yang bertolak belakang merupakan kesalahan besar. Ia mencontohkan bagaimana negara-negara dengan Indeks World Competitiveness Ranking tinggi, seperti Swiss, Denmark, dan Swedia, mampu membangun nasionalisme dan kedisiplinan masyarakatnya melalui sinergi erat antara sektor pendidikan dan militer.

“Namun berdasarkan data IMD World Competitiveness Ranking 2024, negara-negara tersebut menempati peringkat teratas bukan hanya karena teknologi dan inovasi, tetapi juga karena faktor kohesi sosial, disiplin, dan kesadaran bela negara. Kita harus belajar dari mereka. Semakin maju sebuah negara, semakin kokoh pula hubungan antara akal sehat akademik dan semangat pengabdian terhadap nusa bangsa”, urainya.

Dikatakannya bahwa militer dan kampus dapat menjadi kawah candradimuka untuk membentuk generasi muda yang berdisiplin tinggi, nasionalis, dan berwawasan global.

“Kampus tidak cukup hanya membentuk intelektual kritis, tetapi juga butuh membangun karakter pejuang. Dan sebaliknya, militer butuh intelektualitas kampus agar kekuatan mereka tidak hanya berbasis hard power, tapi juga berbasis smart power,” tuturnya.

Terkait bentuk sinergi tersebut, lanjut Rasminto, akan memperkuat daya tahan nasional Indonesia menghadapi tantangan zaman. Terlebih, Ia menilai program seperti Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) merupakan contoh konkret pembangunan jejaring sipil-militer yang positif.

“Melalui Latsitardanus, para taruna dan mahasiswa berbaur dalam membangun desa, mengajar, serta melakukan karya bakti. Ini bukan hanya tentang kedekatan sosial, tapi membangun rasa saling percaya antara unsur sipil dan militer sejak dini,” paparnya. “Kita sedang menyiapkan bukan sekadar pekerja, tetapi pembangun bangsa yang tahu arti gotong royong nasional,” tambahnya.

Rasninto juga mengingatkan pentingnya membangun jejaring sosial sejak dini untuk membentuk pemimpin masa depan yang visioner dan berkarakter. Menurutnya, tanpa relasi lintas sektor yang kuat, seorang pemimpin akan mudah terombang-ambing oleh dinamika politik global.

“Bagi pemimpin masa depan tidak boleh buta. Ia harus tahu siapa kawan sejati bangsa ini, dan siapa yang datang dengan kepentingan tersembunyi,” ungkapnya.

Ditekankan Pakar Geografi Manusia Unisma bahwa ditengah dinamika global yang semakin kompetitif, Indonesia perlu menyiapkan generasi muda yang berjiwa nasionalis, disiplin, dan mampu berkolaborasi lintas sektor.

“Apabila kita masih terus berpikir sektoral, kita hanya akan jadi penonton di rumah sendiri. Saatnya membangun kekuatan bersama, bukan menciptakan jurang pemisah,” ulasnya.

Oleh karenanya, Rasminto mendorong publik untuk tidak melihat keterlibatan TNI di kampus sebagai bentuk militerisasi, tetapi sebagai upaya memperkuat kohesi nasional.

“Sinergi ini tentang menyatukan intelektualitas dan patriotisme. Ini tentang membangun bangsa yang kuat, bukan sekadar pintar,” pungkasnya. © RED/RAMADHAN ALDIANSYAH

Related posts

Sekjen Kemenhan RI, Letjen Tribudi Utomo  Sebut Pengesahan UU TNI Bentuk Siapnya Indonesia Hadapi ‘The Rules of Digitalization in Economic Welfare’

Redaksi Posmetronews

Kolaborasi Strategis dengan UNUD & Bank Mandiri, PT SIWA Gelar Soft Launching Pusat Penelitian Rumput Laut

Redaksi Posmetronews

Human Initiative Ambil Langkah Kolaboratif Melalui ‘Palestina 300 Day : Humanitarian Aid Continues’

Redaksi Posmetronews

Leave a Comment