POSMETRONEWS.COM – Ketua Departemen Organisasi, Kelembagaan, dan Keanggotaan (DEP OKK) DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) Periode 2020–2025, Mel Sofyan, menegaskan bahwa IKM tidak boleh hanya menjadi organisasi silaturahmi, tetapi harus bertransformasi menjadi kekuatan yang melahirkan pemimpin – pemimpin besar bangsa Indonesia, terutama dari kalangan masyarakat Minang. Ia menyampaikan hal tersebut dalam refleksi atas perjalanan IKM yang telah berdiri sejak tahun 2016.
“IKM harus menjadi pendorong lahirnya tokoh-tokoh Minang yang tidak hanya dikenal di tanah air, tetapi juga di tingkat internasional. Kita punya potensi luar biasa, tinggal bagaimana kita memperkuat soliditas dan pengorganisasiannya agar bisa menampilkan pemimpin yang dibutuhkan bangsa,” ujar Mel Sofyan di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
IKM didirikan pada tahun 2016 dengan Ketua Umum pertama, Syahrudin, SH, MH, yang mengundurkan diri pada Januari 2017 setelah menjabat kurang dari satu tahun. Kemudian, Dr. H. Fadli Zon, SS, MSc, dipilih sebagai Ketua Umum, dan pelantikannya dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat saat itu, Dr. Irwan Prayitno, Lc, MSc, pada 26 Agustus 2017 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Di bawah kepemimpinan Fadli Zon, IKM berfokus pada pembentukan struktur organisasi di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat Provinsi (DPW), Kabupaten/Kota (DPD), Kecamatan (DPC), dan Perwakilan Luar Negeri. Hingga 2025, IKM telah berhasil membentuk struktur kepengurusan seluruh provinsi di Indonesia dan beberapa perwakilan luar negeri.
“Meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana, proses konsolidasi dan pembentukan kepengurusan berjalan cukup baik. Hal ini berkat dedikasi pengurus sebelumnya yang bekerja keras untuk menumbuhkan struktur organisasi hingga ke akar rumput,” tambahnya.
Mel Sofyan juga berharap, di bawah kepemimpinan Ketua Umum yang baru, Andre Rosiade, IKM dapat semakin kokoh secara kelembagaan. Ia menekankan pentingnya penguatan infrastruktur organisasi yang solid, termasuk penyediaan fasilitas sekretariat yang representatif, serta tersedianya sumber pembiayaan yang memadai untuk menjalankan program-program organisasi ke depan.
“Organisasi sebesar IKM membutuhkan infrastruktur yang kokoh. Kami berharap pengurus yang baru dapat mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sarana prasarana, menggalang dana, dan menjalankan program yang dampaknya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat Minang di perantauan,” tegas Mel Sofyan.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh perantau Minang untuk bersatu dan menjadikan IKM sebagai wadah kolaborasi, pemberdayaan, serta penguatan posisi masyarakat Minang di berbagai bidang kehidupan.
“IKM tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga menjadi lokomotif kemajuan bagi urang awak di mana pun mereka berada. Mari bersama-sama kita dorong lahirnya pemimpin-pemimpin yang dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara,” pungkasnya. © RED/RAMADHAN ALDIANSYAH