POSMETRONEWS.COM Jakarta, 2025 – Industri perbankan Indonesia tengah berada dalam fase transformasi paling dinamis sepanjang sejarahnya. Pergeseran perilaku masyarakat yang kian mengandalkan layanan digital mendorong bank-bank untuk beradaptasi lebih cepat. Di tengah arus perubahan ini, CIMB Niaga, yang genap berusia 70 tahun, tampil sebagai salah satu pionir dalam menghadirkan ekosistem digital banking yang inklusif dan inovatif.
Gelombang Digitalisasi Perbankan
Bank Indonesia mencatat, pada 2024 nilai transaksi digital banking nasional tumbuh 25% dibanding tahun sebelumnya, mencapai lebih dari Rp67.800 triliun. Sementara itu, transaksi tunai terus mengalami penurunan, sejalan dengan meningkatnya penggunaan QRIS yang kini telah diadopsi oleh 45 juta merchant di seluruh Indonesia.
“Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan. Bank yang gagal bertransformasi akan tertinggal,” ujar Ratri Widyastuti, analis perbankan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).
Dalam lanskap ini, CIMB Niaga menempuh strategi agresif: memperkuat OCTO Mobile sebagai super-app, memperluas ekosistem pembayaran, hingga mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis perilaku nasabah.
OCTO sebagai Super-App Finansial
Peluncuran OCTO Mobile menjadi tonggak penting perjalanan digital CIMB Niaga. Jika pada awalnya aplikasi ini hanya menyediakan layanan perbankan dasar seperti transfer dan cek saldo, kini OCTO Mobile berkembang menjadi platform komprehensif yang mencakup tabungan, investasi, asuransi, pembayaran tagihan, hingga pembiayaan kredit.
“Strategi kami sederhana: semua kebutuhan keuangan harus bisa diakses dalam satu aplikasi. Kami ingin menjadi super-app finansial bagi masyarakat,” kata Lani Darmawan, Presiden Direktur CIMB Niaga.
Data internal bank menunjukkan, pada 2024 pengguna OCTO Mobile menembus 10,5 juta, naik 32% dibanding tahun sebelumnya. Volume transaksi digital mencapai Rp4.800 triliun, melampaui transaksi tatap muka di cabang.
Ekosistem yang Terintegrasi
Keunggulan CIMB Niaga tidak hanya terletak pada aplikasi, tetapi juga pada kemampuannya membangun ekosistem digital yang terintegrasi. CIMB menggandeng e-commerce, transportasi online, hingga startup fintech untuk memperluas jangkauan layanan.
Melalui kolaborasi dengan penyedia layanan pembayaran, OCTO Mobile kini dapat digunakan di ribuan merchant di seluruh Indonesia. Bahkan, integrasi dengan QRIS menjadikan transaksi lintas platform semakin mudah.
“Kolaborasi adalah kunci. Tidak ada bank yang bisa berdiri sendiri di era digital,” ujar Andi Sutanto, Head of Digital Ecosystem CIMB Niaga.
AI dan Big Data: Masa Depan Customer Experience
Salah satu terobosan terbaru CIMB Niaga adalah penggunaan AI dan big data untuk memahami perilaku nasabah. Melalui analisis pola transaksi, bank mampu menawarkan produk yang lebih personal, mulai dari investasi hingga pinjaman.
“Kalau dulu bank menawarkan produk generik, sekarang kami bisa tahu nasabah butuhnya apa. Misalnya, mahasiswa butuh tabungan pendidikan, sementara pelaku UMKM butuh kredit modal kerja cepat,” jelas Andi.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kepuasan nasabah, tetapi juga memperkuat loyalitas. Data CIMB Niaga menunjukkan tingkat retensi pengguna OCTO Mobile mencapai 85% pada 2024—angka yang cukup tinggi dalam industri perbankan digital.
Menjawab Tantangan Keamanan
Namun, digitalisasi perbankan juga membawa risiko: mulai dari keamanan siber hingga literasi digital yang rendah di sebagian masyarakat.
Untuk itu, CIMB Niaga berinvestasi besar dalam sistem keamanan berlapis, termasuk teknologi biometric authentication, enkripsi end-to-end, dan monitoring transaksi berbasis AI.
“Kami mengutamakan prinsip safety by design. Setiap inovasi harus aman sejak tahap awal,” ujar Budi Nugroho, Chief Information Security Officer CIMB Niaga.
Selain itu, bank juga aktif mengedukasi nasabah lewat kampanye literasi digital, termasuk bagaimana menghindari penipuan online dan menjaga kerahasiaan data pribadi.
Peran UMKM dan Inklusi Keuangan
Transformasi digital CIMB Niaga juga diarahkan untuk mendorong inklusi keuangan. Dengan lebih dari 65 juta UMKM di Indonesia, bank menyadari bahwa segmen ini adalah motor penggerak ekonomi nasional.
Melalui layanan digital onboarding, pelaku UMKM kini dapat membuka rekening bisnis secara online tanpa harus datang ke cabang. CIMB Niaga juga menyediakan fitur pencatatan transaksi untuk membantu UMKM mengelola keuangan dengan lebih profesional.
Salah satunya dirasakan oleh Siti Nurhayati, pemilik toko batik di Pekalongan. “Dulu saya bingung memisahkan uang pribadi dan usaha. Sekarang, dengan OCTO Mobile, semua lebih jelas. Saya bahkan bisa mengajukan pinjaman modal tanpa ribet,” ujarnya.
Regulasi yang Mendukung
Transformasi digital CIMB Niaga sejalan dengan agenda nasional Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menargetkan 90% inklusi keuangan pada 2025.
“Kolaborasi bank dengan regulator sangat penting. CIMB Niaga menjadi contoh bagaimana bank bisa beradaptasi cepat sekaligus mematuhi prinsip kehati-hatian,” kata Ratri.
Pilar Digital dalam 70 Tahun CIMB Niaga
Sejak berdiri pada 1955 sebagai Bank Niaga, perjalanan CIMB Niaga diwarnai berbagai inovasi. Dari menjadi bank pertama yang memperkenalkan ATM di Indonesia pada 1987, hingga kini menjadi salah satu bank terdepan dalam digital banking, inovasi selalu menjadi DNA perusahaan.
“Digitalisasi adalah kelanjutan dari semangat inovasi yang sudah kami miliki sejak awal,” ujar Lani.
Perayaan 70 tahun CIMB Niaga tahun ini bukan sekadar refleksi sejarah, tetapi juga momentum menatap masa depan. Bank menargetkan peningkatan jumlah pengguna digital hingga 15 juta dalam tiga tahun ke depan, dengan fokus pada UMKM dan generasi muda.
Menatap 2030: Bank Digital yang Humanis
Industri perbankan global diprediksi akan semakin terdigitalisasi, dengan dominasi embedded finance dan integrasi ke platform gaya hidup. Namun, tantangan terbesar adalah menjaga keseimbangan antara teknologi dan sentuhan manusia.
“Nasabah tetap ingin merasa diperhatikan, bukan sekadar angka dalam sistem,” ujar Ratri.
CIMB Niaga menyadari hal itu. Transformasi digital tidak dimaksudkan menggantikan interaksi manusia, melainkan melengkapinya. Cabang fisik kini berperan sebagai smart branch untuk konsultasi, sementara transaksi rutin dilakukan secara digital.
Perjalanan 70 tahun CIMB Niaga menegaskan satu hal: bank ini bukan hanya lembaga keuangan, tetapi mitra masyarakat dalam menghadapi perubahan zaman. Dari ATM pertama hingga super-app OCTO Mobile, inovasi selalu menjadi jantung kontribusi CIMB Niaga bagi Indonesia.
Dalam satu dekade ke depan, bank yang berakar kuat di tanah air ini bertekad menjelma sebagai bank digital yang humanis, inklusif, dan berkelanjutan. Karena pada akhirnya, perbankan bukan hanya soal angka, tetapi tentang bagaimana teknologi bisa menghadirkan kehidupan yang lebih mudah, aman, dan bermakna bagi jutaan orang Indonesia. © RED/AGUS SANTOSA