POSMETRONEWS.COM – Patut diduga kuat proses lelang proyek pembangunan Asrama Haji Kalimantan Selatan (Kalsel) dan juga pembangunan Gedung Kampus IAIN di Kalimantan Tengah (Kalteng) terindikasi tidak dijalani sebagaimana mestinya alias bermasalah
Terlebih lagi muncul dugaan kuat kalau pemenang lelang proyek infrastruktur senilai lebih kurang Rp 70 miliar tersebut, justru dimenangkan oleh rekanan atau oknum berinisial ‘HM’ yang sering kali keluar masuk kantor Kementerian Agama (Kemenag) RI. Selain itu dirinya juga diduga telah mengatur pemenang lelang.
“Sedangkan oknum HM tersebut mengaku teman dekat Pak Menteri Agama Prof Dr Nazaruddin Umar MA. Dia diketahui sering keluar masuk Kantor Kemenag RI. Begitu mudah bertemu dengan Pak Menag dan juga Kabiro,” ujar D, peserta lelang pembangunan Gedung Asrama Haji di Kalsel dan juga Gedung Kampus IAIN di Palangkaraya, Kalteng.
Selanjutnya disebutkan tidak hanya proses lelang pembangunan Asrama Haji di Kalsel dan Gedung Kampus IAIN Palangkaraya (Kalteng) saja. Tetapi juga lelang di beberapa lokasi di wilayah Jawa yang terindikasi ada campur tangan dari oknum ‘HM’ asal Makassar tersebut.
“Dalam hal ini, kami jelas sangat kecewa dengan dugaan kongkalikong antara oknum makelar proyek HM dengan pejabat setingkat biro yang diduga mengatur pemenang lelang,” kata pria yang minta ditulis berinisial R, juga salah satu peserta lelang yang kecewa.
Teekait kekecewaan yang dirasakan baik oleh D maupun R, karena terindikasi ada pengaturan di dalam proses tender kedua paket tersebut. Oleh karenanya, prinsip keadilan dan persaingan usaha yang sehat seakan tidak dijalankan sebagaimana mestinya.
“Seperti diketahui proyek pembangunan Gedung Asrama Haji di Kalsel dan Gedung Kampus IAIN di Palangkaraya, Kalteng, juga dibiayai dengan menggunakan dana APBN dan SBSN,” tambah D kepada sejumlah media pada Sabtu (30/8/2025) kemarin di Jakarta.
Lantas, pihak D juga menjelaskan karena sering mendengar bahwa oknum HM dapat dengan mudah mengakses pejabat tinggi di Kemenag RI selama ini. Dari situlah terindikasi punya andil dalam beberapa tender yang selama ini berproses. Sehingga rawan terjadi peran kepentingan jika itu benar terjadi.
Oleh karenanya pihak ‘D’ mengharapkan aparat penegak hukum, seperti Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalsel dan Kalteng maupun KPK turut mengawasi proyek pembangunan Asrama Haji dan Gedung Kampus IAIN Kalteng. Mengingat betapa vitalnya kedua paket tersebut di dalam lingkungan Kementerian Agama (Kemenag RI).
Pihak oknum HM yang berusaha dikonfirmasi lewat sambungan telepon dan pesan WhatsApp (WA), tak memberikan tanggapan sampai berita ini diturunkan, Minggu (31/8/2025) siang. © RED/FATHONIE AG