POSMETRONEWS.COM – Persoalan kisruh ‘Emak-Emak Online di media sosial (Medsos) yang cukup menghebohkan di wilayah Bangka Belitung (Babel) berdampak menyeret nama Kapolda Babel.
Kasus itu bermula dari Dwi Citra Weni yang sempat viral dengan akun Ibu Suri Wakanda pada Pebruari 2025 lalu, yakni dengan Video Titktok (VT) Hororer karena menjadi bahan gorengan circle dari oknum istri pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang tersebut.
Seperti dikatakan Dwi Citra Weni melalui keterangan tertulisnya yang diterima POSMETRONEWS.COM, Minggu (18/5/2025) mengatakan bahwa VT Hororer tersebut, sebenarnya sudah diunggah pada 2 Januari 2025 dan hanya mendapat respon rendah dari Netizen.
“Sebenarnya, VT itu saya tujukan kepada Netizen yang sering menyerang saya di Medsos. Dan, dari dulu saya menyebut mereka ini sebagai sosok Hororer. Kalau follower lama saya, pasti tahu siapa yang saya maksud. Jadi, tidak ada niat saya untuk menghina profesi Honorer mendapat pelayanan BPJS, karena saya juga pengguna BPJS sejak tahun 2012,” jelas Weni dalam klarifikasinya itu, Minggu (18/5/2025).
Sedangkan ‘penggorengan’ (mainkan-red), dimulai pada Jum’at 31 Januari 2025. Tepatnya pada pukul 11.00 WIB, Weni pun tiba-tiba mendapatkan informasi bahwa dirinya akan diserang beberapa wartawan dari media online.
Tak lama kemudian atau pada pukul 17.00 WIB, sosok Weni sudah menghiasi sebuah media lokal Perkaranews.com di Bangka Belitung. Bahkan, tanpa melakukan konfirmasi terlebih dulu dan terindikasi melakukan penggiringan opini tentang profile pribadi kehidupan Weni. Juga masih di hari dan waktu yang sama, berita tersebut diposting oleh akun Facebook Jok Bangka hingga mendapat banyak respon luar biasa dari Netizen di Bangka Belitung.
“Namun sebelum sholat Jumat, saya dikasih tahu bahwa saya akan diserang media. Dan, pukul jam 13.00 WIB. Lalu, Sabtu (1/2/2025) VT saya tiba tiba viral setelah berita saya diposting akun Medsos Lambe Turah dan masuk Twitter hingga mendapat respon luar biasa hingga nomor Whatsapp saya dichat 3.000 lebih nomor tak dikenal,” jelasnya.
Mirisnya ‘penggorengan’ VT tersebut menyebabkan Dwi Citra Weni harus berakhir dengan sanksi PTDH dari Perusahaan Plat Merah PT. Timah Tbk. Segerombolan pegawai honorer dari Lingkungan Pemprov Babel yang dikoordinator RK menggelar aksi demo dan diterima langsung Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, Senin (3/2/2025).
Namun tak hanya sekelompok pegawai honor dalam barisan tersebut. Tampak 2 warga sipil yang diketahui Dn Istri Kasat Pol PP Kota Pangkalpinang bersama teman Ty menjumpai Ketua DPRD Babel untuk menyampaikan 3 tuntutan kepada Dwi Citra Weni yang disampaikan RK yang mengaku sebagai Perwakilan Honorer se Bangka Belitung. Antara lain tuntutannya sebagai berikut :
- Minta Maaf kepada seluruh Honorer se Indonesia
- Minta Maaf kepada seluruh pengguna BPJS Kesehatan
- Minta maaf kepada masyarakat Bangka Belitung
“Saya seperti penjahat yang melakukan dosa besar akibat VT tersebut. Mendapat bullyan hingga membawa suami dan anak anak saya menjadi bahan bullyan,”ucapnya.
Beberapa hari wajah weni menghiasi ratusan akun media sosial seperti Tiktok, Facebook dan instagram. Namun akun tiktok milik istri Kasat Pol PP Kota Pangkalpinang sepertinya tak henti henti mengkuliti Weni dalam setiap VT dan Live tiktoknya.
“Yang jelas, saya nggak tahu punya salah apa dengan dia. Dan, saya tidak kenal dengan mereka yang setiap hari membully saya dimuka publik,” jelasnya. .
Selanjutnya pada 3 Pebruari 2025, Pukul.09.00 WIB Weni menjalani pemeriksaan dari Bagian Hubungan Industrial PT Timah dan Pukul 13.00 WIB Weni mendapat sanksi Teguran Tertulis 3 dari Kepala Divisi Human Capital PT. Timah TBK sekaligus mendapatkan surat PTDH yang ditanda tangani Direktur SDM yang dikirimkan Selasa, 4 Pebruari 2025.
Hingga mendapat sanksi PTDH, Weni menerima dengan ikhlas dan berharap segala perundungan yang ia alami berakhir. Dirinya hanya berharap dari kejadian ini ada hikmah yang baik untuk dirinya menata hidup.
Namun episode episode baru terus bermunculan. Setelah dipecat dari PT. Timah dirinya fokus menekuni usaha kue yang ia produksi sendiri dengan brand Remeng Sultan yang sudah mengantongi hak paten.
“Saya memang sebelumnya sudah jualan kue. Jadi setelah dipecat saya fokus ke produksi dan penjualan kue yang saya buat sendiri,” tukasnya.
Rabu (5/2/2025) saya sempat dibahas dalam Video milik Akun tiktok Dr. Lita Gading yang membahas pemecatan Weni yang diterangkan menjadi atensi dirinya ke petinggi PT Timah dengan.
Weni sempat membalas reaksi Dr. Lita Gading di akun instagram miliknya. Dan keesokannya mendapat respon kembali dari Dr. Lita Gading yang meminta Weni untuk meminta maaf dalam waktu 1 x 24 jam, apabila tidak dilakukan maka akan berurusan dengan Pengacara hukum dan pihak kepolisian.
Dn dan Ty saat itu kedapatan melakukan ujaran kebencian yang menuding Weni masih meresahkan Warga Kota Pangkalpinang dalam siaran Live Doktor Litta Gading di Aplikasi tiktok.
Pembullyan yang dilakukan Dn beserta teman temannya tak semakin surut. Hingga dirinya dilaporkan ke Polda Babel dengan beberapa tuduhan.
“Mereka selalu membully saya. Dan saya balas dengan sindirian. Dan akhirnya saya dilaporkan ke Polda Babel dengan 5 macam laporan aduan, oleh circle Dn, oknum istri pejabat di Pemkot Pangkalpinang,” katanya.
Salah satu laporan yang ia hadapi, Weni yang sempat terjerat sebagai korban Penipuan modus Arisan dan Investasi Bodong yang dilakukan oknum anggota Bhayangkari Polres Bangka Tengah pada Bulan Januari 2025. Saat itu Dirinya memberikan edukasi kepada netizen untuk terhindar dari aksi penipuan yang menyebabkan kerugian materi.
“Dari live tiktok interaktiv ini saya dilaporkan UL, oknum Anggota Bhayangkari di Polres Bangka Tengah yang berstatus residivis kasus penipuan arisan bodong dengan tuduhan pencemaran nama baik. Dari sini saya mendapat panggilan klarifikasi pada Tanggal 6 Maret 2025 dari Penyidik Cyber Dirkrimsus Polda Babel,”jelasnya.
Namun tersebar kabar di masyarakat bahwa dirinya akan dijerat pasal KUHPidana karena dirinya merupakan atensi Kapolda Babel untuk masuk penjara.
“Saya dikirimkan rekaman suara bahwa saya adalah atensi Kapolda Babel. Saya kaget. Kenapa sampe masalah receh begini harus menarik nama Kapolda Babel yang menargetkan saya untuk mendapat hukuman. Saya bertanya tanya apa benar ada sosok seorang Kapolda dibelakang laporan tersebut tapi saya berfikir apa mereka mencatut nama Kapolda dan saya sempat bahas dengan teman teman di grup pribadi,” jelasnya.
Tak hanya itu dirinya juga dilaporkan ke Polda Babel oleh Dn (Istri Kasat Pol PP Kota Pangkalpinang) dengan tuduhan fitnah dalam pasal ITE.
Saat itu Weni melihat sebuah berita media online tentang kasus korupsi pengadaan seragam dinas yang menyeret nama Ef, Kepala Satpol PP Kota Pangkalpinang yang sempat dibidik Kajari Kota Pangkalpinang pada tahun 2024 lalu. Dan dirinya turut membagikan postingan tersebut.
“Dari sini saya dilaporkan ke Polda Babel dan Polres Bangka bersama teman saya karena tuduhan pelanggaran pasal ITE karena memfitnah, dan sudah mendapat undangan klarifikasi dari Polres Bangka, pada April 2025″ceritanya.
Weni juga dilaporkan ke Polda Babel dengan tuduhan melanggar pasal ITE tentang pencemaran nama baik oleh RK Pegawai Honor Bakuda Pemprov Babel yang juga masuk dalam circle istri Kasat Pol PP Kota Pangkalpinang.
“Katanya saya mefitnah anaknya. Padahal sama Ibunya saja saya gak kenal. Apalagi anaknya dan akhirnya saya mendapat undangan klarifikasi lagi dari Unit Cyber Direskrimsus Polda Babel pada Tanggal 25 Maret 2025,” ceritanya.
Rabu (30/4/2025) Pukul 12.30 WIB Dn, RK dan Ty mendatangi toko Kue Weni di Jalan Masjid Jamik Kota Pangkalpinang. Kedatangan ketiganya disambut ramah oleh Weni dan menunjukan etalase kue di sudut tokoknya. Namun para wanita ini mengatakan kedatangannya bukan untuk berbelanja dan ingin menyelesaikan masalah.
“Sebagai penjual saya sambut baik dan profesional. Tapi mereka mengatakan tidak mau berbelanja dan ingin menyelesaikan masalah. Tiba tiba RK langsung melontarkan kalimat kalau saya tak henti henti membuat masalah. Disusul Dn yang datang sambil tangannya menekan pinggang. Saya merasa ini sudah tidak beres dan saya tinggalkan lalu masuk ke area dapur toko,”jelas Weni.
Namun RK tanpa izin masuk ke area privacy toko menyusul Weni dari arah belakang hingga terjadi Weni meminta RK untuk keluar.
“Dia nyelonong masuk tanpa izin. Saya sudah suruh keluar tapi tidak mau. Jadi saya dorong menuju pintu keluar. Disitu Dn dengan suara keras menanyakan permasalahan saya dengan suaminya. Dan saya langsung masuk ke bagian dalam toko sambil menutup pintu. Lalu terdengar mereka berteriak di area dalam toko hingga ke tempat parkiran,”jelasnya.
Selang berjalan waktu, dirinya mengalami pengkhianatan dari teman sendiri. Selama ini Weni kerab berinteraksi dengan teman temannya di Grup Whatsapp.
Pada Kamis (1/5/2025) yang baru lalu juga terjadi pembocoran isi grup privasi di WhatsApp milik kami yang dilakukan RV, owner warung jajanan Seblak yang berada di Kecamatan Sungailiat yang selama ini diketahui adalah teman Weni.
Sedangkan pada Sabtu malam (3/5/2025) pukul 19.30 WIB Weni bersama 7 rekannya mendatangi Warung RV dengan tujuan mempertanyakan maksud dan tujuan membocorkan isi grup. Namun pada malam itu niat baik Weni bersama rekannya disambut tak mengenakan.
“RV kita ajak berbicara baik baik dengan suara pelan. Namun dia membalas dengan nada tinggi dan suara yang besar. Padahal sudah diingatkan untuk mengecilkan suara sehingga terjadi cekcok mulut antara RV bersama ZN teman saya. Akhirnya kami pulang karena dia tidak bisa diajak berkomunikasi,”jelasnya.
Lebih lanjut, RV mulai membagi bagikan isi grup privacy kepada Dn. Dan oleh Dn isi grup tersebut disebarluaskan kepada orang orang dan dibahas dalam VT Tiktok dan siaran Live Tiktok miliknya.
“Saya nggak tahu apa yang jadi kepentingannya untuk membongkar isi grup pribadi kami. Dan kami dibentur benturkan kepada sejumlah orang untuk mengadu domba,” paparnya.
Sementara itu pada Senin (5/5/2025) kemarin, dirinya bersama 7 temannya kembali dilaporkan RV ke Polres Bangka dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan dan percobaan penganiayaan.
Hingga akhirnya muncul sebuah berita online https://perkaranews.com/2025/05/eks-karyawan-pt-timah-dan-oknum-wartawan-diduga-hina-kapolda-rancang-adu-domba-dan-pemecatan-honorer/
“Yang saya sesalkan wartawan ini tidak melakukan konfirmasi kepada kami sebelum membuat berita hingga mempublish berita yang menarik nama Kapolda Babel. Dari awal saya diberitakan oleh media ini saya tidak pernah mendapat konfirmasi apapun,” ungkapnya.
Bahkan dirinya sempat melayangkan hak jawab kepada media Perkaranews tersebut. Namun secara terang-terangan hak jawab Weni ditolak oleh wartawan tersebut.
“Waktu berita pertama saya tentang hororer tersebut viral. Saya pernah melayangkan hak jawab pada tanggal 1 Februari 2025. Namun secara tegas wartawan media tersebut menolak menayangkan hak jawab yang saya kirimkan melalui email redaksi dan pesan whatsaap dengan alasan akan memperkeruh suasana. Tapi malah dia mengirimkan nomor rekening atas nama AW. Saya bingung apakah hak jawab itu berbayar,” katanya dengan nada bingung.
Bahkan oknum wartawan AW ini sempat menjelaskan kepada Weni bersama suaminya bahwa pekerjaan inj merupakan perintah dari seorang laki laki berinisial U yang mendapat orderan pertama untuk meviralkan dirinya ke sejumlah media online.
“Saya juga nggak paham apa maksudnya? Apakah ada orderan untuk memviralkan saya? Padahal, saya cuma karyawan biasa di PT Timah tersebut,” ucap dia, lagi.
Karena itulah, dirinya merasa lelah dengan episode episode yang selalu menjerat dirinya dan teman temannya. Bahkan beberapa temannya selalu dibentur dengan sejumlah orang untuk dibenci masyarakat. Bahkan Dn, istri kasatpol pp kota Pangkalpinang sempat mengancam teman Weni untuk dipecat dari pekerjaannya di Pemkab Bangka Barat.
“Padahal awalnya dia (Dn) yang menarik teman saya karena pro ke saya. Bahkan Dn sempat membuat sayembara online berhadiah untuk mencari keberadaan teman saya ini. Sekarang teman saya TK dibenturkan dengan seorang pejabat Pemkab Bangka Barat dan dibully dalam live tiktok. Malah sekarang mau ke BKD Pemkab Bangka Barat dan akan memecat teman saya sebagai honorer,” ujarnya.
Dirinya mengatakan hanya ingin mendapatkan keadilan dan pelayanan hukum yang sama atas permasalahan yang tak henti henti ia alami yang juga turut menjerat teman temannya.
“Pada prinsipnya saya sudah lelah. Bahkan, kami sudah tak menggubris namun masih saja selalu diganggu dengan circle istri pejabat ini. Terkadang saya jadi merasa bersalah kepada teman teman karena hanya membela saya. Saya capek dan lelah, apa sebenarnya mau mereka ini. Bahkan saya tidak tau harus meminta keadilan kemana karena 2x saya melapor ke pihak kepolisian selalu ditolak. Katanya tidak kena unsur dan saya disuruh pulang,” ucapnya lirih.
Sementara itu Lily Moza SH mengaku sudah siap untuk menjadi penasehat hukum dari Weni dan rekannya yang berprofesi sebagai wartawati, Esti. Bahkan segera mengkomunikasikan dengan orang pihak-pihak terkait, terutama ke institusi Mapolda Bangka Belitung.
“Saya melihatnya ada miss communication alias terjadi kesalahpahaman pada persoalan tersebut. Sebab, klien saya membicarakan di group WhatsApp (WA). Dimana WA itu untuk konsumsi terbatas, bukan untuk publik,” jelas Lily yang hingga kini masih aktif sebagai vokalis Moza Band. © RED/APRILIO RIZKY