21 August 2025
Posmetronews.com | Media Informatif, Kritis & Konstruktif
Nasional

Bikin Anak Obesitas Sampai Gagal Ginjal, Pemerintah Jangan ‘Tutup Mata’ Segera Terapkan Cukai MBDK

POSMETRONEWS.COM –  Berakibat fatal atau bikin anak obesitas sampai gagal ginjal, Pemerintah RI dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, diminta jangan ‘tutup mata’ untuk segera menerapkan cukai terhadap Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK). Pasalnya, kasus anak obesitas dan gagal ginjal saat ini semakin banyak.

Karena itulah Ketua Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia, Ari Subagyo, menegaskan tentang perlunya peran media di dalam memberikan informasi masyarakat mengenai advokasi pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) dan regulasi MBDK.

“Sudah bantak kita ketahui, salah satu dampak buruk karena sering mengkonsumsi MBDK, justru dapat menimbulkan PTM seperti diabetes, gagal ginjal dan sebagainya,” tega, Ari Subagyo dalam acara diskusi di kawasan Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).

Masih menurut Ari Subagyo, sudah saatnya MBDK wajib dikenakan cukai, seperti halnya produk rokok atau alkohol. Selain itu produk-produk MBDK juga perlu mencantumkan label peringatan.

“FAKTA Indonesia sudah memperjuangkan selama bertahun-tahun. Bahkan, sejak tahun 2016, pemerintah sudah membahas masalah cukai. Sedangkan yang bikin aneh, kenapa sampai hari ini tak kunjung direalisasikan?” Begitu ucapnya dengan nada heran.

Menurut Ari Subagyo apabila cukai terhadap produk MBDK tak kunjung diterapkan, maka Indonesia bakal semakin sulit mewujudkan Generasi Emas, seperti ditargetkan pada 2045 mendatang.

“Jika generasi kita tak dijaga kesehatannya, sudah pasti bakal makin lemah dan sakit-sakitan. Apa yang jadi penyebabnya? Iya, karena setiap hari dicekoki MBDK yang harganya sangat murah. Apalagi tidak ada cukainya,” ungkap Ari Subagyo, lagi.

Sebab itu, Ari Subagyo juga, sangat menyayangkan, karena Pemerintah RI  yang belum menerapkan cukai MBDK. Padahal, di negara-negara lain, termasuk di Asia Tenggara sudah menerapkan cukai MBDK. “Dalam hal ini, saya sanga t menyesalkan sekaki. Negara kita seolah-olah lebih mementingkan kepentingan industri dibandingkan kesehatan warganya,” katanya.

Sedangkan Ketua Pengurus Yayasan Ginjal Anak Indonesia, Agustya Sumaryati, memaparkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah anak penderita PTM akibat mengonsumsi MBDK terus meningkat.

“Malah sejak beberapa tahun ini, anak yang menderita obesitas, diabetes maupun gagal ginjal terus meningkat. Menurut testimoni anak maupun orangtuanya, karena sering mengonsumsi MBDK yang berlebihan,” tuturnya.

Sementara itu salah seorang warga Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, Siti Rohmani, juga berkisah bahwa anaknya yang bernama Ibrahimovic didiagnosis mengalami gagal ginjal sejak berusia 12 tahun.

“Buktinya anak saya yang bernama Ibrahimovic, setiap hari selalu mengonsumsi MBDK, karena tergiur harganya murah. Kemudian, resikonya sangat berbahaya sekali. Dimana anak saya akhirnya harus rutin cuci darah. Bahkan sampai saat ini, meski usianya sudah memasuki usia 15 tahun,” cerita Siti saat memberikan testimoni.

Perlu diketahui bahwa acara diskusi terbuka yang mengundang kalangan media tersebut, juga  dipandu oleh moderator, Wakil Ketua FAKTA Indonesia, Azas Tigor Nainggolan. © RED/RAMADHAN ALDIANSYAH

Related posts

Sejak 2019 Memimpin  Winmar Holdings, Eric Syafutra Menavigasi Jalan Menuju Keuangan Hijau

Redaksi Posmetronews

More than 40% of Americans may be at risk of going broke in retirement

Theme

Menguji Komitmen Keberlanjutan Lembaga Keuangan: Studi Kasus CIMB Niaga

Theme

Leave a Comment