POSMETRONEWS.COM – Siapa pun pasti tahu bahwa bencana itu selalu datang dengan tiba-tiba. Namun, membangun kesiapan tidak bisa dilakukan dalam semalam, apalagi ditengah kekacauan. Lalu, muncul pertanyaan mengapa sebagian besar orang, baru bergerak saat krisis terjadi? Padahal, ketangguhan sejati dibangun jauh sebelum itu.
Begitulah pertanyaan yang mencuat serta menjadi benang merah dalam diskusi bertajuk : ‘Private Sector In Disaster Management: Building A Culture Of Resilience’ di ajang EDRR Indonesia (Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo, Indonesia), Kamis, 14 Agustus 2025. Bahkan, melalui forum tersebut, justru mempertemukan pegiat kemanusiaan, pelaku usaha dan berbagai pihak yang peduli pada pengurangan risiko bencana.

Sedangkan bagi Human Initiative (HI) dan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), jawabannya jelas : Ketangguhan adalah hasil kolaborasi yang berkelanjutan, bukan reaksi sesaat. Itulah sebabnya kedua organisasi ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) disela acara. Tentu saja sebagai komitmen bersama guna memperkuat kesiapsiagaan dan pemberdayaan masyarakat.
Namun aktor respon bukan hanya para pegiat kemanusiaan saja. Tetapi juga dari para pelaku usaha yang memiliki peran penting untuk hadir memulihkan kehidupan masyarakat saat dan pasca bencana. “Maka, kolaborasi yang terbangun ini diharapkan bukan hanya saat emergency. Tetapi, sepanjang waktu jauh sebelum bencana terjadi,” kata Bambang Suherman, VP Worldwide Partnership & National Development Human Initiative (HI).

Menurutnya lebih lanjut bahwa kesepakatan ini mencakup pelatihan dan edukasi masyarakat di bidang sosial dan kemanusiaan, penanggulangan bencana, dukungan logistik, pertukaran informasi hingga kerjasama dalam tanggap darurat serta pemulihan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum HIPPI Erik Hidayat, menekankan bahwa dunia usaha memiliki kekuatan besar untuk berkontribusi pada ketangguhan bangsa. “Jadi, kami ingin memastikan pengusaha juga menjadi bagian dari solusi sosial. Tentu saja bukan hanya ekonomi,” ujarnya.

Pada pelaksanaan diskusi di forum tersebut dan MoU yang dihasilkan menggarisbawahi satu pesan penting. Apa itu? Yakni membangun budaya ketangguhan adalah pekerjaan jangka panjang.
Manakala sektor kemanusiaan, dunia usaha dan masyarakat bergerak secara bersama-sama sejak dini, maka kita bukan hanya siap menghadapi bencana. Tapi, kita juga siap menghadapinya dengan kepala tegak. © RED/RAMADHAN ALDIANSYAH