25 September 2025
Posmetronews.com | Media Informatif, Kritis & Konstruktif
MetropolitanTop News

Minta Akses Mushola Tetap Ditolak, Ratusan Massa Akhirnya Gelar Aksi Damai Dukung Warga Cluster Neo Vasana Kota Harapan Indah

POSMETRONEWS.COM – Warga Cluster Neo Vasana, Kota Harapan Indah, Kabupaten Bekasi yang didukung ratusan massa akhirnya menggelar aksi (demo) damai, buntut tak tercapainya kata sepakat soal permintaan akses pintu ke Mushola Ar-Rahman.

Aksi (demo) damai yang mendapat perhatian besar dari masyarakat yang tengah melintas, dilakukan baik di Bundaran Kota Harapan maupun di Kantor Pemasaran PT Hasana Damai Putra (HDP) atau Damai Putra Group (DPG) selaku pengembang dari Cluster Neo Vasana, Sabtu (20/9/2025) pagi hingga siang hari tadi.

Dari hasil pemantauan lapangan  POSMETRONEWS.COM, iringan (long march) peserta aksi (demo) damai, berlangsung tertib. Meski dari orasi yang disampaikan sempat menyebut bahwa PT Hasana Damai Putra (HDP) atau Damai Putra Group (DPG), anti Islam karena tak mau membuka akses warga ke Mushola Ar-Rahman.

Sedangkan aksi (demo) damai itu sendiri, disebutkan koordinator melibatkan antara  200-250 massa. Hal tersebut merupakan puncak kekecewaan atas buntunya mediasi yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun. Mushola yang sudah rampung 80 persen, akhirnya belum bisa digunakan, karena pengembang tidak berkenan  membongkar pagar untuk akses jalan bagi warga.

Menurut Bendahara Yayasan Ar-Rahman Vasana Neo Vasana, Vicky Subhata, proses mediasi resmi telah dilakukan sebanyak tiga kali. Masing-masing di Kantor Kecamatan Tarumajaya, Resto Bebek Kaleyo dan terakhir di Hotel Santika, Jumat (19/9/2025) malam.

“Padahal pada tanggal 3 Oktober di tahun sebelumnya, sudah ada keputusan yang hampir disepakati tokoh dan ulama. Mereka memberikan opsi lahan 5.000 meter untuk masjid,” jelas Vicky kepada wartawan.

Namun, ditambahkan Vicky lebih lanjut, saat warga menyepakati dan meminta penggunaan mushola yang sudah dibangun sambil menunggu pembangunan masjid baru, pihak DPG justru mengubah penawaran.

“Anehnya, tiba-tiba mereka beritikad baik akan memberikan mushola sebesar 6×6 atau 10×10. Bahkan bakal dibangun mereka sendiri. Hal ini kan jadi dilema. Kenapa baru sekarang, empat tahun lalu ke mana saja?” Demikian cetusnya, lagi.

Karena itulah, Vicky turut memohon kepada Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, yakni untuk membantu permasalahan ini. Sebab, dikatakan Vicky, mungkin hanya pemerintah daerah (Pemkab Bekasi) atau pemerihtah pusat yang dapat mampu membantu permohonan pembukaan akses.

“Soal masalah itu, kami juga sudah menyampaikan surat ke Pak Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang. Kami mohon suara warga Cluster Neo Vasana, juga didengar. Justru dari Pak Bupati, diharaokan bisa  membantu mencari solusi terkait permohonan warga untuk diberi akses ke Mushola Ar-Rahman,” ungkapnya, panjang lebar.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Orator Aksi, Arif, turut menegaskan bahwa warga merasa dipermainkan dalam proses mediasi yang berlarut-larut dan terkesan dipermainkan oleh pihak pengembang dari PT Hasana Damai Putra (HDP) atau Damai Putra Group (DPG).

“Jadi, buat apa mereka harus mengeluarkan uang untuk bangun mushola atau masjid lagi di dalam lingkungan cluster. Kenapa tidak buka akses saja? Apapun permintaan syarat mereka kita siap penuhi. Sebab, kami cuma minta akses pintu kecil saja,” tegasnya.

Lebih jauh Arif mengurarakan bahwa pihaknya tidak lagi percaya pada janji-janji DPG, terkait pembangunan mushola dalam tiga bulan kedepan. “Sebab, sudah terlalu lama kami meminta. Malah mediasi terus, dialog terus tapi  tidak ada ujungnya. Buka saja aksesnya, biar untuk kebutuhan kita ibadah,” ujarnya, lagi.

Sementara itu  Koordinator Aksi (Demo) Damai, Iwan, mengonfirmasi bahwa aksi akan berlanjut, apabila tidak mendapat respons positif dari pihakmanajemen DPG. “Kami beri deadline selama 7 hari kedepan. Jika tidak menemukan kesepakatan,  kami bakal nerdemo lagi dengan massa yang lebih besar,” ucapnya, mengingatkan.

Selanjutnya, ditambahkan Iwan, pihaknya akan menyusun kekuatan dengan melibatkan berbagai elemen seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Masyarakat, dan unsur mahasiswa.”Tuntutan kita naikkan, dari akses pintu hanya tiga bulan kita akan minta permanen dan akan terus dilakukan sampai berjilid-jilid,” janjinya.

Perlu diketahui bahwa saat aksi (demo) damai berlangsung, tidak ada perwakilan dari pihak DPG yang berani menemui. Sehingga tuntutan disampaikan melalui orasi di depan kantor perusahaan sampai aksi damai selesai serta massa membubarkan diri.

Masih terkait hal itu, kalangan media siap memberitakan klarifikasi atau tanggapan resmi dari PT Hasana Damai Putra (HDP) atau Damai Putra Group (DPG). © RED/FATHONIE AG

Related posts

Catatan dari Human Initiative – HIPPI di Ajang EDRR Indonesia, Mengapa Ketangguhan Harus Dibangun Sebelum Krisis?

Redaksi Posmetronews

Migi Rihasalay Gelar Acara New Year’s Eve di Kampung Joglo Banten yang Dihadiri Koleganya Kalangan Artis dan Selebritis

Redaksi Posmetronews

Di Pesantren Khusus Yatim A-Syafi’iyah Berbagi Paket Lebaran kepada 250 Anak Binaannya dari 22 Provinsi

Redaksi Posmetronews

Leave a Comment